Got Dropped into a Ghost Story Still Gotta Work
Chapter 1.1
TL: Aninsane
***
Pernahkah kamu merasa begitu asyik dengan sesuatu hingga membuatmu merasa terjun ke dalamnya?
Aku tidak hanya berbicara tentang sekadar berpikir, "Oh, ini menyenangkan," tetapi tentang merasa begitu asyik sampai menghabiskan waktu dan uang ekstra untuk itu.
Pasti ada pengalaman seperti itu, kan?
Misalnya, kalau menonton film, tonton versi spesial sutradaranya. Kalau bermain game, beli artbook-nya. Kalau membaca webtoon, bayar akses awal. Kalau menyukai penyanyi, nonton konsernya...
Lebih jauh lagi, membeli barang merchandise terkait bisa menjadi contohnya.
Ya, aku sedang berbicara tentang merchandise.
Figur, poster, pin badge, boneka...
Dan aku berani bersumpah bahwa sepanjang hidupku, aku tidak pernah menghabiskan uang untuk hal-hal seperti itu.
Sampai sekarang.
Di sinilah aku, di sebuah department store.
Sebuah toko pop-up yang menarik banyak pengunjung, dan pada pukul 10 pagi, saat department store itu dibuka, semua tiket untuk antrean sudah disebarkan.
Dan ya, saya mendapatkan salah satu tiket itu.
"Slot waktu pukul 14.30 sekarang dibuka untuk masuk!"
"Akhirnya!"
"Hei, ayo pergi!"
Para remaja ceria yang berdiri di sampingku berlari dengan gembira menuju staf yang memandu antrean.
‘Pukul 14.30... benar sekali.’
Aku menurunkan topiku sedalam mungkin dan berdiri di dalam antrean.
Namun, kemudian aku mendengar bisik-bisik di belakangku.
"Eh..."
“Reseller?”
“Bukankah dia seorang dealer?”
“….”
Aku merasa sangat salah dimengerti, tapi jujur saja, itu masuk akal.
Aku satu-satunya pria dewasa yang tampak seperti pekerja kantoran di antrean ini!
‘Biarkan saja...'
Aku mendesah sambil melirik pintu masuk toko pop-up itu.
[Selamat datang, penjelajah kegelapan.]
'Ini konyol.'
Ruangan itu dipenuhi dengan tema dan latar belakang hitam-merah, karikatur berbagai monster, bau-bau okultisme, serta logo perusahaan, agama, dan pemerintahan yang semuanya saling berkaitan.
Itulah jenis dunia yang pasti akan memikat hati para anak muda.
Bahkan judulnya pun membahana.
[Ramalan Kiamat: Dark Exploration Records]
Ugh...
Aku hampir tak bisa menahan keinginan untuk menutup mataku dengan tangan.
‘Mengapa aku suka melihat ini di tempat kerja...?’
<Dark Exploration Records>
Ini adalah dunia cerita hantu yang lagi populer akhir-akhir ini.
Itu loh, semacam dunia bersama di mana orang-orang bisa berpartisipasi dan menciptakan cerita mereka sendiri.
Awalnya, ini sepertinya bermula dari creepypasta terkenal dan mulai menyebar di kalangan pelajar. Namun, kemudian masuk ke algoritma YouTube dan mulai menjadi viral, mewabah.
Konsep <Dark Exploration Records>.
Akhirnya, hal ini berkembang menjadi wiki independen dengan ratusan ribu creepypasta, dan sejak itulah akhirnya aku tertarik.
‘Sangat mudah dibaca di tempat kerja, karena itu hanya teks.’
Dan bukannya memang apa pun selain pekerjaan sebenarnya terasa menyenangkan dilakukan di kantor?
Aku begitu terpikat dengan dunia ini, sampai-sampai aku akhirnya membuat dan memposting creepypasta-ku sendiri...
Bagaimana semua ini bisa terjadi
Apakah karena kehidupan kantorku yang begitu minim dopamin?
Dan <Dark Exploration Records>
ini sendiri...
‘Siapa yang tahu akan seheboh ini?’
Sekarang, ini telah menjadi IP¹ besar yang praktis mendominasi YouTube sebagai perhatian utama para remaja.
Tentu saja, perusahaan-perusahaan berbondong-bondong ikut serta untuk meraih laba.
Toko pop-up ini adalah bagian dari itu.
‘Tapi ayolah, ini punya rekomendasi usia 15+ yang tercantum di wiki!’ kataku.
Tapi kenapa ada begitu banyak anak di sini?
Mendengar bisikan-bisikan di belakangku lagi, aku tak bisa menahan perasaan malu yang semakin dalam.
"Dia jelas seorang reseller..."
"Hei, mungkin dia cuma beli sesuatu buat keponakannya atau sepupunya... jangan terlalu kasar."
Tidak, aku beli ini buat diriku sendiri.
...Sebenarnya, aku juga datang ke sini minggu lalu, tapi barang yang aku mau udah habis sebelum aku sempat ambil, jadi aku datang lagi ke sini...
Aku bahkan ambil cuti kerja sehari.
< TL Aninsane: imut banget MC kita ini (*´ω`*)>
"Minggu lalu, minimal ada wanita seusiaku.”
Sayangnya, saat itu sore hari kerja, dan satu-satunya orang dewasa di sana adalah orangtua yang datang bareng anak-anak mereka. Jadi, aku merasa seperti mau mati karena malu, tapi aku bertahan.
‘Aku bahkan nggak tahu kenapa aku coba bertahan dengan ini...’
Pokoknya, aku ikut arahan petugas dan masuk ke toko.
Yang membuatku sedikit merasa nyaman adalah kenyataan bahwa staf di sana tampak biasa aja, nggak terpengaruh sama sekali.
"Wow!"
"Hei, memang kelihatan kayak gitu!"
Aku bisa denger anak-anak sekolah menengah berseru kagum saat aku mengamati interior toko pop-up yang dirancang rumit, hampir kayak taman hiburan.
Dan tema pamerannya diatur dengan cermat:
[Daydream Inc.]
[Biro Penanggulangan Bencana Supernatural]
[Gereja Luminous Unknown]
Dalam dunia horor ini, ada tiga kekuatan utama: korporasi, pemerintah, dan agama, yang semuanya berusaha mengamati dan mengamankan fenomena paranormal... begitulah ceritanya.
‘Awalnya, ini cuma cerita tentang biro penanggulangan bencana pemerintah, tapi karena semakin banyak orang yang bergabung dan bersemangat, akhirnya berubah jadi begini.’
Bagaimanapun, sepertinya toko pop-up ini berhasil memilih bagian paling populer dari dunia ini dan mengumpulkannya di sini.
Jelas mereka menargetkan dompet penggemar dengan fokus pada karakter-karakter populer dan item-item horor, tapi kualitasnya nggak buruk.
‘Wah, kapan lagi aku bisa datang ke tempat seperti ini...’
Tanpa menghiraukan tatapan orang-orang, aku langsung meraih barang-barang yang aku inginkan.
Lega rasanya karena sebagian besar barang populer sudah terjual habis, jadi kecurigaan kalau aku bakal nge-resell jadi berkurang.
"Apakah Anda ingin membeli tas ramah lingkungan ukuran L untuk membawa barang-barang Anda? Harganya 5.000 won."
"Ya, terima kasih."
Aku berhasil menyelesaikan pembelian, tapi alih-alih langsung meninggalkan toko pop-up, aku ragu-ragu.
Aku menoleh dan melihat barisan orang yang berkumpul di dekat kasir.
[Event Roulette]
Ciptakan karakter <Dark Exploration Records>
Anda sendiri.
Itu.
Aku juga melihatnya minggu lalu, tapi nggak sanggup ikut antri dan berpartisipasi...
‘Mereka bilang popup ini berakhir besok.’
Itu adalah momen yang sangat dilematis, bertanya-tanya apakah yakin mau mengorbankan martabat sosialku untuk ini.
Tepat pada saat itu, kasir yang baru mulai shift tersenyum padaku dan berbicara.
"Acara rolet berakhir hari ini! Apakah kamu ingin berpartisipasi?"
"...Ya."
Terima kasih. Sungguh, terima kasih, anggota staf yang dengan tingkat kepekaan dewa…
"Bagus! Silakan ke sini! Oh, berdiri saja di sini..."
Staf tersebut dengan sigap membimbingku ke antrean di depan rolet hitam raksasa, dan tentu saja, aku mendapati diriku di ujung antrean.
Antrean bergerak lebih cepat dari yang aku kira.
Tak lama kemudian, aku sudah berada di depan dan diberikan sebuah tombol yang tampak seperti walkie-talkie.
"Sekarang, kita akan memutar rolet keberuntungan! Silakan tekan tombol untuk menghentikannya kapan pun kamu siap."
Biiip.
Dengan efek suara buatan, rolet mulai berputar.
Setiap bagiannya menampilkan hadiah dan peringkat.
Ada barang dagangan yang sudah aku beli, barang dagangan yang nggak dijual, dan bahkan beberapa earphone Bluetooth acak.
Tentu saja, bagian terbesar—posisi ke-7—hanya berupa buku catatan kecil.
Mungkin itu yang akan aku dapatkan.
Namun, hal itu tidak menggangguku. Toh, aku hampir saja pergi tanpa berpartisipasi sama sekali.
"Jangan berharap banyak."
Pikirku seraya menekan tombol yang diberikan staf itu dengan hati-hati.
Rrrrr... klik.
Tetapi kemudian, rolet hitam melambat... dan secara mengejutkan berhenti tepat di situ.
Menunjuk bagian paling kecil berwarna emas-perak.
***
TL: Aninsane
Chapternya bakal dipisah jadi beberapa bagian ya… karena kepanjangan (。ŏ﹏ŏ)
¹IP : Intellectual Property. Biasanya buat menyebut karya yang original dan punya hak cipta, seperti misalnya Pokemon.